Sikap menghargai waktu
Heyy guys, disini saya ingin berbagi sedikit pengalaman
saya tentang bagaimana “ Sikap Menghargai Waktu “. Disini sebenarnya saya tipe
orang yang masih banget dalam menyepelekan waktu. Maksud dengan menyepelekan
waktu disini adalah melakukan hal yang tidak bermanfaat seperti tidur-tiduran,
main game, main HP, sampai nonton TV. Sebenarnya bosen dengan kegiatan yang
saya lakukan tapi karena rasa malas yang susah saya hindari.
Namun beberapa
waktu ini saya mulai berpikir akan jadi apa jika saya bermalas-malasan seperti
ini terus.
Disiplin merupakan sikap mental seseorang yang
mengandung kerelaan untuk mematuhi dan taat kepada peraturan, tata tertib,
ataupun ketentuan yang berlaku dalam menunaikan tugas dan tanggunga jawab. Atau
dengan bahasa singkatnya disiplin adalah sikap menaati aturan. Contoh sikap
disiplin dalam kehidupan sehari-hari antara lain bangun pagi, berangkat sekolah
sebelum bel masuk berbunyi, belajar pada waktu malam hari, dan lain sebagainya.
Yang perlu diperhatikan yaitu bahwa disiplin dilakukan secara rela dan bukan
merupakan paksaan dari pihak manapun.
Salah satu sikap disiplin adalah menghargai waktu. Kita
semua pasti tahu bahwa manusia mempunyai waktu yang sangat singkat di dunia
ini. Karena kita hidup hanya sementara dan akan abadi di akhirat kelak. Dengan
diberikannya waktu yang begitu sedikit, sudah sepantasnya kita untuk
mempergunakan waktu sebaik mungkin, bukan malah menyia-nyiakannya. Orang
amerika mengatakan “Time is money” (waktu adalah uang). Hal ini menunjukkan
betapa mereka menghargai betul dan benar-benar memanfaatkan waktu walupun hanya
satu detik. Karena bagi mereka menyia-nyiakan waktu sama saja menyia-nyiakan
uang. Siapa manusia di bumi yang rela menyia-nyiakan uang? Pastinya tidak ada.
Setiap orang mempunyai waktu yang sama dalam setiap harinya, yaitu 24 jam, jadi
tidak ada istilah kurang waktu. Hanya orang malas lah yang mengatakan tidak ada
waktu. Kalau orang lain bisa memanfaatkan waktu, kenapa kita tidak?
Kenyataan yang sering terjadi di kehidupan kita adalah
lestarinya budaya jam karet. Apa itu jam karet? Jam karet adalah waktu yang
elastis/mulur/molor seperti karet. Dalam artian bahwa waktu akan menjadi mundur
dari yang sudah ditentukan. Misal waktu rapat ditentukan jam 09.00, maka orang
akan mulai berangkat jam 09.15 dan sampai tempat rapat setengah jam kemudian,
itu pun masih ada yang lebih telat lagi, sehingga rapat benar-benar bisa
dimulai pada pukul 10.30. bayangkan berapa jam yang terbuang sia-sia? Satu
setengah jam bukanlah merupakan waktu yang singkat. Dengan adanya hal semacam
ini, maka pekerjan yang seharusnya selesai akan molor dan tentunya ini sangat
merugikan.
Budaya terlambat semakin hari semakin parah saja. Coba
perhatikan anak-anak sekolah di daerah kalian. Bisakah kalian hitung berapa
jumlah mereka yang terlambat masuk sekolah? Tentu sangat banyak jumlahnya. Hal
ini terjadi karena kurang sadarnya mereka akan pentingnya menghargai waktu.
Mereka lebih suka menggunakan waktu untuk hal-hal yang kurang penting
dibandingkan dengan sekolah mereka.
Budaya-budaya itu semua tidak boleh dibiarkan agar anak
cucu kita tidak meniru hal buruk ini. Jangan sampai sikap seperti ini dijadikan
sebuah kepercayaan bagi mereka untuk mebudayakan terlambat, jam karet, dan
tidak menghargai waktu. Sudah saatnya kita untuk menghentikan kebiasaan buruk
tersebut. Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah berniat di dalam hati
dan sadar bahwa sikap menghargai waktu merupakan wajib dan harus kita semua
lakukan mengingat begitu pentingnya waktu bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara. Negara akan lebih maju jika warga negaranya lebih menghargai waktu,
begitupun sebaliknya. Selain itu kita juga harus tahu bahwa banyak manfaat
apabila kita disiplin dan menghargai waktu, antara lain sebagai berikut:
- · Dengan mengerjakan sesuatu dengan tepat waktu, maka akan selesai dengan tepat waktu juga. Hal ini berarti tidak ada waktu yang terbuang sia-sia
- · Jika mempunyai kebiasaan tepat waktu maka orang-orang di sekitar kita akan lebih percaya kepada kita
- · Tidak terlambat sama dengan tidak menyusahkan orang lain
- Jika suatu pekerjaan selesai tepat waktu, otomatis waktu selanjutnya dapat digunakan untuk mengerjakan yang lain, dengan adanya pola seperti ini maka hidup kita menjadi lebih efektif dan efisien
Dengan mengerti keuntungan-keuntungan apabila
menghargai waktu, diharapkan kita semua dapat membiasakan diri bersikap tepat
waktu, dan menjadikan sebuah budaya baru yang dapat diturunkan kepada
generasi-generasi penerus bangsa.
Komentar
Posting Komentar